KISAH ANJING DAN BANGAU
KISAH
ANJING DAN BANGAU
DISUSUN OLEH :
ALYA RAHMA FEBRIANI
KELAS : IX.E
Pada suatu hari di hutan belantara.
Ada seekor Anjing dan Bangau yang sedang menikmati
sejuknya angin di pinggir danau besar di hutan itu. Mereka bersahabat sudah
sangat lama.
Sampai pada suatu ketika, saat mereka sedang
berjalan - jalan santai dihutan. Tiba - tiba seekor Raja Singa datang menyergap
Anjing, tetapi Anjing tidak hanya diam. Ia langsung berlari untuk menghindari
sergapan Raja Singa tadi.
Bangau tidak bisa menolong pada saat itu juga,
tetapi ia khawatir dengan sahabatnya. Bangau langsung terbang untuk melihat
sedang dimana sahabatnya itu. Dan akhirnya Bangau mengetahui keberadaan Anjing
dari udara lalu ia menghampiri sahabatnya untuk menolong karna Anjing sudah sangat
kelelahan.
“ Anjing apakah engkau baik - baik saja? “ tanya
Bangau.
“ b..badanku sangat sakit “ jawab Anjing.
Melihat sahabatnya sudah tidak berdaya lagi, Bangau
segera membawa Anjing untuk kembali kerumah. Sesampainya dirumah, Anjing
terbangun dan berkata.
“ Terimakasih Bangau engkau telah menolongku, jika
tidak ada engkau sepertinya aku sudah mati di tengah hutan tadi “ ujar Anjing.
“ Iya sama - sama Anjing “ jawab Bangau.
“ Sebagai balas budi, besok datanglah ke rumahku.
Akan aku hidangkan makanan yang lezat untukmu “ ucap Anjing.
“ Tunggulah aku besok “ jawab Bangau seraya pergi
keluar rumah anjing untuk pulang kerumah.
Keesokan harinya..
Anjing sudah menyiapkan hidangan di dalam piring
ceper.
Bangau pun datang.
“ Bangau silahkan makanlah hidangan yang sudah ku
siapkan, ini sangat lezat loh! “ ucap Anjing.
Anjing pun menyuruh Bangau untuk memakan hidangan
itu, Anjing memulai makannya terlebih dahulu.
Sedangkan Bangau kebingungan, bagaimana ia memakan
makanan ini dengan wadah piring ceper.
Ia melihat Anjing dengan lahap menyantap makanan
itu.
“ Anjing ternyata aku sudah sangat kenyang
(berbohong), sepertinya aku harus pulang. Oh iya besok aku undang engkau
kerumahku untuk menyantap hidangan” ucap Bangau seraya berkaca - kaca.
Bangau pergi dengan perut lapar keroncongan.
Keesokan harinya..
Di rumah, Bangau telah menyiapkan hidangan di salam
bambu panjang berukuran dengan panjang paruhnya. ( Niat Bangau adalah membalas
perbuatan Anjing kemarin )
Anjing pun datang dengan rasa senang dan lapar
karena ia sudah menyiapkan perut untuk makan - makanan lezat dari Bangau.
Anjing masuk dan disambut oleh Bangau.
“ Silahkan makan Anjing, aku memasak masakan ini
dengan rempah yang sangat lezat “ ucap Bangau seraya memasukkan paruhnya
kedalam bambu.
Anjing kebingung, bagaimana ia memakan makanan itu.
Karna ia tidak memiliki paruh panjang seperti Bangau.
“ BANGAUU, kenapa kau menaruh makanan ini di dalam
bambu. Kau kan tahu aku tidak memiliki paruh panjang sepertimu “ ucap Anjing
emosi.
“ Lalu yang engkau lakukan kemarin kepadaku
bagaimana? aku tidak bisa memakan makanan di dalam piring ceper, tetapi engkau
malah menaruh makanan itu di piring ceper “ jawab Bangau
Anjing pun langsung mengingat kejadian kemarin,
hingga ia sadar bahwa Bangau pulang kemarin karna ia tidak bisa menyantap
makanan di dalam piring ceper.
“ Maafkan aku Bangau, aku tidak tahu jika engkau
tidak bisa memakan makanan itu. Kemarin kau pulang dalam keadaan kelaparan,
sekarang biarkanlah aku pulang dalam keadaan kelaparan seperti yang engkau
rasakan kemarin “ ucap Anjing seraya berlari keluar dengan mata yang
mengeluarkan air mata.
TAMAT
0 komentar: